Jumat, 22 Februari 2013

Kisah Dalem

Ditulis oleh Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro   
Kisah ini menceritakan konsep kehidupan manusia dan prilaku persembahyangan sehari-hari serta adanya konsep Dalem dalam tatanan kehidupan manusia. Perenungan dan komunikasi yang diterima oleh Pinisepuh adalah sangat rumit untuk dijelaskan dan penyajian ini disederhanakan untuk memudahkan pemahaman.

Kisah Dewata Nawasanga
Ida Bhatara Lingsir Hyang Pasupati atau Acintya atau Hyang Tunggal serta sebutan Hyang Widhi yang lain --> dikenal juga dengan Ardhanareswari atau Ciwa Budha atau dwi tunggal.

Dari dwi tunggal kemudian tercipta Trimurti yaitu: Hyang Gnijaya (Brahma), Dewi Dhanu (Wisnu) dan Ida Putranjaya (Ciwa). Trimurti ini adalah Leluhur manusia Bali (mengingat Trimurti ini berstana di Bali).

Dari Trimurti kemudian berkembang kehidupan manusia di Bali oleh karena Hyang Gnijaya yang berstana di Lempuynag Luhur menurunkan Panca Tirtha atau Panca Dewata yaitu: Mpu Gnijaya, Mpu Semeru, Mpu Ghana, Mpu Kuturan dan Mpu Bradah.

Salah satu dari keturunan Mpu Bradah yang melanjutkan konsep Ciwa Budha yang telah digubah dan diciptakan oleh Mpu Kuturan adalah Ida Pedanda Sakti Wau Rauh atau Dhang Hyang Niratha yang kemudian menyusun konsep Dewata Nawasanga yaitu:
  • Wisnu – penguasa arah utara – Pura Batur
  • Sambhu – penguasa arah timur laut – Pura Besakih
  • Iswara – penguasa arah timur – Pura Lempuyang.
  • Maheswara – penguasa arah tenggara – Pura Goa Lawah.
  • Brahma – penguasa arah selatan – Pura Andakasa.
  • Rudra – penguasa arah barat daya – Pura Uluwatu.
  • Mahadewa – penguasa arah barat – Pura Batukaru.
  • Sangkara – penguasa arah barat laut – Pura Puncak Mangu.
  • Siwa – penguasa arah tengah – Pura Besakih.
Konsep Dewata Nawasanga ini adalah merupakan konsep pemujaan yang tertinggi dalam tatanan atau prilaku persembahyangan pada kehidupan sehari-hari. Tetapi konsep ini lebih diarahkan secara umum hanya dalam hal bagaimana manusia menjalani kehidupannya agar mendapat restu pada semua bidang seperti hubungan kemasyarakatan atau pergaulan sosial, pencapaian-pencapaian kekayaan, kebendaan, hal-hal yang berbau materi dan kemakmuran, serta semua yang berhubungan dengan keduniawian, keselamatan manusia secara umum atau yang bersifat alam skala atau nyata pada kehidupan manusia.

Cerita Singkat Semar

Ditulis oleh Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro   
Semar adalah punakawan dari Ida Bhatara Hyang Siwa Pasupati, yang diciptakan pada jaman Pandawa. Hyang Siwa Pasupati mempunyai 4 punakawan yaitu Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Semar di Bali dikenal bernama Tualen, Petruk adalah merdah, Gareng adalah Sangut dan Bagong adalah Delem.

Pada saat Panca Pandawa mengasingkan diri ke alas, alas yang dicapai adalah alas Jawa, karena diceritakan pada saat itu semua pulau masih bersatu. Bukti dari Panca Pandawa datang ke alas Jawa yaitu Bima kawin dengan seorang raksasa bernama Diyah Dimbi dan lahirlah Gatot Kaca. Juga Arjuna bertapa di gunung yang sekarang dikenal dengan gunung Arjuna di Jawa, serta karena pada saat itu banyak sekali raksasa-raksasa yang mengganggu Arjuna dalam tapanya, maka diturunkanlah 4 punakawan oleh Ida Bhatara Hyang Siwa Pasupati untuk menjaga Arjuna. Dalam pertapaannya Arjuna diberi sebuah panah sakti oleh Hyang Siwa Pasupati.

Tak dapat dipungkiri bahwa dari kisah Arjuna bersemedi di tanah Jawa kemudian muncul Semar di dunia ini sebagai pamong para raja-raja atau pemimpin seluruh dunia. Semar kemudian diberi gelar Sada Siwa oleh Hyang Siwa Pasupati, atau dalam Hindu Dharma dikenal juga sebagai Sang Hyang Ismaya dan Manik Maya. Sebutan Beliau yang lain adalah Sabda Palon.

Semar adalah juga merupakan Dewa yang mengatasi semua Dewa dan Dewa yang menjelma menjadi manusia. Semar juga kemudian menjadi pamong para Pandawa dan ksatrya utama lainnya yang tidak terkalahkan.

Durga Dewi 2 - Moksha

Ditulis oleh Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro   
Dasar-dasar paham Tantra timbul sebelum bangsa Arya datang di India dan merupakan kepercayaan India kuno. Pada peradaban lembah sungai Sindhu, dasar-dasar paham Tantra ini telah terlihat, yaitu dalam bentuk pemujaan Dewi Ibu atau Dewi Kemakmuran. Pada salah satu sloka lagu pujaan, sakti digambarkan sebagai penjelmaan kekuatan, penyokong alam semesta, sehingga dengan demikian ‘Saktiisme” sama dengan ‘Kalaisme’.

Hubungan antara konsepsi dewi dari dewi itu munculah saktiisme, yaitu suatu paham yang mengkhususkan pemujaan kepada sakti, yang merupakan suatu kekuatan dari para dewa. Pemuja sakti ini disebut dengan sakta atau sekte. Turunnya Dewi Durga ke bumi pada jaman kali untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran moral dan prilaku. Dalam masa peperangan antara suku bangsa arya dan non arya, lahirlah seorang Agung bernama Sadashiva, artinya dia yang selalu terserap dalam kesadaran dan dia yang bersumpah satu-satunya, dengan kehadirannya bahwa misinya hanyalah untuk memajukan kesejahteraan menyeluruh semua kehidupan. Sadashiva dikenal juga sebagai Shiva, adalah seorang guru rohani yang istimewa. Meskipun ajaran Tantra sudah dipraktekan sejak sebelum kelahirannya, namun beliaulah yang pertama kali mengungkapkan perkara rohani secara sistimatis bagi umat manusia.

Bukan saja Beliau adalah seorang guru spiritual, namun Beliau juga pelopor sistim musik dan tari-tarian. Oleh karena itu Beliau terkadang dikenal pula sebagai Nataraja (Tuhan penata tari). Sumbangan terbesar dari Shiva adalah pada kelahiran peradaban yang baru, juga pengenalan konsep dharma. Dharma adalah suatu kata sangsekerta yang berarti; sifat dari sananya, milik sesuatu hal.

Apakah yang menjadi sifat alamiah dan kekhasan manusia?

Shiva menerangkan, bahwa manusia selalu menginginkan lebih, lebih daripada kenikmatan yang diperoleh dari kepuasan indrawi. Beliau mengatakan bahwa manusia berbeda dengan tanaman dan binatang karena apa yang sangat diinginkan oleh manusia adalah kedamaian mutlak. Itu adalah tujuan manusia, dan ajaran Shiva ditujukan untuk memberdayakan manusia untuk mencapai tujuan itu. Ajaran Shiva disampaikan dari mulut ke mulut, dan baru dikemudian waktu dituliskan ke dalam bentuk buku.

Istri Shiva adalah Parvati, sering bertanya pada Beliau mengenai berbagai pengetahuan rohani. Shiva memberikan jawabannya sebagian dalam buku-buku kuno dan itu telah hilang serta sebagian lagi ada di dalam dharma itu sendiri sehingga nilai kebenaran yang ada dalam dharma disebut dengan dharma tanpa sastra.

Di dalam ajaran Tantra satra, salah satu unsur utama dalam Tantra adalah hubungan guru dan murid. Guru adalah, atau berarti seseorang yang dapat menyingkirkan kegelapan dan Shiva menjelaskan bahwa agar diperolehnya keberhasilan rohani harus ada guru yang baik dan murid yang baik.

Shiva menjelaskan, bahwa ada tiga jenis guru:

Pertama, adalah guru yang memberikan sedikit pengetahuan namun tidak menindak lanjuti pengajarannya. Jadi sang guru pergi dan meninggalkan sang murid. Kedua, adalah sang guru mengajarkan dan mengarahkan para muridnya sebentar namun tidak selama masa yang diperlukan si murid untuk mencapai tujuan akhir. Ketiga, dalam ajaran Tantra, guru ini adalah guru terbaik yang memberikan pengajaran dan kemudian mengupayakan terus menerus agar si murid mengikuti semua petunjuk dan sampai menyadari tujuan akhir kesempurnaan manusia.

Ciri guru yang istimewa menurut petunjuk yang saya peroleh dari dewa Shiva adalah: Guru yang tenang, dapat mengendalikan pikirannya, rendah hati dan berpakain sederhana, dia memperoleh penghidupannya secara layak dan berkeluarga. Dia ahli dalam filsafat metafisik dan matang dalam seni meditasi. Dia juga tahu praktek teori pengajaran meditasi. Dia mencintai dan menuntun para muridnya. Guru yang seperti demikian disebut atau akan diberi gelar oleh Shiva yaitu; Mahakoala.

Namun meskipun ada seorang guru yang hebat, tetap saja harus ada yang dapat menyerap pelajarannya.

Durga Dewi 1 - Trisakti

Ditulis oleh Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro   
Idha Bhatari Durga adalah perwujudan dewi kasih sayang yang melindungi alam semesta. Idha Bhatari Durga adalah perpaduan Siwa-Parwati, akan tetapi lebih condong menonjolkan sifat keibuannya atau kewanitaanya yang diperlihatkan, karena hanya ibu yang dapat memberikan kasih sayang kepada seluruh alam semesta ini.

Peran ibu di dalam kehidupan sehari-sehari sangatlah penting karena dalam tatanan kehidupan keluarga dan dalam kehidupan manusia, ibu adalah segala-galanya. Karena sosok wanita adalah sedemikian mulianya dalam tatanan manusia dan juga alam Dewa sehingga Shakti daripada para Dewa adalah istri dari para Dewa itu sendiri.

Sebagai contoh:
  1. Sakti dari pada Dewa Brahma adalah Dewi Saraswati
  2. Sakti dari pada Dewa Wisnu adalah Dewi Laksmi
  3. Sakti dari pada Dewa Siwa adalah Dewi Parwati/Dewi Uma
Sakti-sakti para Dewa itu di atas disebut dengan Tri Sakti. Mengapa harus istri-istri para Dewa disebut sakti karena sakti yang paling tinggi atau yang paling mulia di alam semesta ini adalah kasih sayang. Karena kasih sayanglah alam semesta ini dapat terjaga dari kemurkaan dan ego dari energi-energi negatif alam semesta. Ketiga Dewi atau Sakti dari tiga Dewa atau Trimurti disebut Trisakti atau Gayatri Dewi, karena Sakti atau ketiga Dewi adalah yang memegang dan menguasai ketiga alam semesta, yaitu; Bhur, Bhuwah, Swah.

Ida Bhatara Ratu Gede Mas Mecaling

Ditulis oleh Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro   
Dari perkawinan I Renggan dengan Ni Merahim, lahirlah dua orang anak, satu laki-laki, yang satunya adalah perempuan. Yang laki-laki bernama I Gede Mecaling dan yang perempuan di beri nama Ni Tole, dan Ni Tole kemudian menjadi permaisuri Dalem Sawang yang menjadi raja di Nusa Penida. Sedang I Gede Mecaling mempunyai seorang istri yang bernama Sang Ayu Mas Rajeg Bumi.

I Gede Mecaling sangat senang melakukan tapa brata yoga semadhi di Ped, pengastawaanya ditujukan kepada Ida Bhatara Ciwa dan karena ketekunannya Ida Bhatara Ciwa berkenan turun ke bumi untuk memberikan panugrahan berupa Kanda Sanga. Kemudian, setelah mendapat panugrahan kanda sanga phisik I Gede Mecaling menjadi berubah. Badannya menjadi besar, mukanya menjadi menyeramkan, taringnya menjadi panjang, suaranya menggetarkan seisi jagat raya. Sedemikian hebat dan sangat menyeramkan, maka seketika itu juga jagat raya menjadi guncang. Kegaduhan, ketakutan, kengerian yang disebabkan oleh rupa, bentuk dan suara yang meraung-raung siang dan malam dari I Gede Mecaling membuat gempar di mercapada.
Melihat dan mendengar yang demikian, para dewa pun ikut menjadi bingung karena tidak ada satu orang pun yang bisa menandingi kesaktian I Gede Mecaling. Bahkan sesungguhnya para dewa tidak ada yang bisa menandingi, tidak ada yang bisa mengalahkan kesaktian I Gede Mecaling yang bersumber pada kedua taringnya yang telah dianugrahkan oleh Ida Bhatara Ciwa. Akhirnya turunlah Ida Bhatara Indra untuk berusaha memotong taring I Gede Mecaling. Setelah taring I Gede Mecaling berhasil dipotong barulah I Gede Mecaling berhenti menggemparkan jagat raya. Setelah itu I Gede Mecaling kembali melakukan tapa brata yoga semadhi, pengastawanya di tujukan kepada Ida Bhatara Rudra dan Ida Bhatara Rudra pun berkenan turun ke bumi untuk memberikan panugrahan kepada I Gede Mecaling berupa panca taksu, yaitu:

1. Taksu balian,
2. Taksu penolak grubug,
3. Taksu kemeranan,
4. Taksu kesaktian,
5. Taksu penggeger.

Sabtu, 16 Februari 2013

Ekspedisi Part Two. bag III

   PURA KRAMAT PUSERING JAGAD ULUN DANU. 
Ekspedisi kami kali ini Berakhir di pura ini pura yg sangat kental dengan suasana mistisnya, pura yg pada awal pendirinya karna suatu bencana yg menimpa warga di sekitaran tempat ini, dan pura ini bernama.
PURA PUSERING JAGAD ULUN DANU.  pura ini masih berada di sekitar areal kec.kasimbar. pura ini di sungsung oleh beberapa desa di sekitaran pura ini.

Pura ini memiliki beberapa pelinggih, dari Pelinggih Padmasana, Pelinggih Gedong, dan Pelinggih Tugu.

pelinggih tugu

Dan Pura Ini juga memiliki Pura Beji sebagai tempat memohon Air suci pembersihan ketika Pujawali/piodalan berlangsung di pura ini.

Menurut  Penuturan  Gusti Aji Mangku, juru sapuh Pura ini, awalnya mulanya Pura ini di bangun memiliki kisah tersendiri, pada kurun waktu Tahun 1979, terjadi wabah atau bencana sakit, banyak warga yg terkena penyakit aneh dan akhinya meninggal dunia, hampir setiap hari ada saja warga yg meninggal dunia karna terkena wabah sakit itu..

Dan ketika itu Para Tetua atau para penglingsir warga disana sepakat untuk meminta petunjuk kepada seorang Jro Dasaran / Seorang Praktisi Spiritual.

ketika memohon petunjuk itulah, di ketahui bahwa penyebab Wabah Sakit yg di derita oleh para warga di karenakan, suatu energi/kekuatan tuhan yg besar berada di daerah tersebut sebagai penguasa daerah tsbt.
dan Jro dasaran trsbt memberi tahu agar membangun sebuah pura di tempat energi itu berada, dan Sesepuh warga menyetujui hal itu dan menjajikan jika dalam seminggu kedepan para warga yg terkena Wabah Sakit sembuh dari sakitnya akan di bangun pura di areal energi trsbt berada. 

dalam hitungan hari Para Warga Telah sembuh dari sakitnya, Dan akhinya masyarakat dsn memenuhi janji mereka tuk membuat Pura.

Dalam Prosenya tidaklah semudah yang di bayangkan karna ternyata sumber energi itu berada, ada dalam hutan pohon rotan dan di bawah kumpulan hutan rotan itu menyerupai sebuah danau, dan pada saat itu Jro Dasaran yg si mohonkan petunjuk melakukan tugasnya meberi tanda diman pura itu akan di bagun dan memberi nama Pura tersebut Bernama  
PURA PUSRING JAGAD ULUN DANU. dan Manifestasi Tuhan atau Idha shanyang Widhi yg berstana di pura ini Bergelar  Hyang Dewi Ganga / Hyang Dewi Danu / Dewi ratih. 

Tour guide "Bli Gagus Rudi" bersama
Gusti Aji Mangku.
Ketika Sebelum Gusti Aji mangku Melakukan puja dan Menghaturkan persembahan Berupa Banten Pejati/Prasodan Daksina yg kami bawa, Jro Dek Itha sempat melakukan Observasi Dengan Mata batinya..  dan puja persembahan pun di mulai oleh Gusti Aji Mangku, dan langsun menuntun persembahyangan kami hingga selesai.

pada saat ritual persembahyangan dan pemberian anugrah panirtanan/air suci selesai, Gusti Aji Mangku Bertanya Pada kami, apa yang kalian rasakan dan mungkin kalian lihat setelah Aji melakukan puja dan kita bersembahyang...????

Jro dek Itha  berkata ya saya melihat di areal Pura ini memang dulunya sebuah danau dan di tengah" danau trsbt terdapat bunga teratai yg sangat indah. disini juga nampak Seekor naga penunggu/penjaga tempat ini, Dan Seorang Dewi yang sangat cantik..

Pelinggih Pura Beji

Jro Dek itha bersama Dek Puspa

Mnurut Gusti Aji MAngku, di pura beji terdapat sbuah mata air, mata air inilah yg biasanya di gunakan untuk pembersihan dalam melakukan pujawali/piodalan.

Dan Air suci yg berada di pura Beji ini memiliki khasiat untuk KESUKSESAN para PENGUSAHA/PEDAGANG. dan khasiatnya itu tlah terbukti.. itu yg di tuturkan oleh Gusti Aji MAngku, kepada kami saat mengunjungi pura beji yg terletak di luar areal pura utama.

Beliau juga bercerita banyak Penekun spiritual datang ke Pura ini untuk melakukan yoga samadi, memohon anugrah Idha shanghyang widhi wasa.

Dan Pernah Juga Beberapa Kali Wakil Kita, Di instansi Pemerintahan Datang mengunjungi tempat ini..

Demikianlah Ekspedisi Kami kali ini, dan nantikan petualang-petualangan Kami berikutnya, smoga bermanfaat Om Rahayu.. 

Pelinggih Pura Beji.

Jumat, 15 Februari 2013

Ekspedisi Part Two. Bag II

 PURA AIR PANAS LEBAK SUREN   
Pelinggih Padma
Pura Air Panas Lebak suren



 Sebelum Kami tangkil ke Pura ini, kami betemu dgn tour guide, yg sebelumnya tlah berjanji akan mengantar kami ke pura ke dua dan ketiga.. Pura ini bernama Pura Air Panas Lebak Suren, terletak d desa lebak suren kec.Kasimbar kab.parimo Sulawesi Tengah.

Inilah pura yang di beritahukan oleh Ratu Niang Mas Sesuhunan Jro Dek Itha. Agar kami kunjunggi, di areal pura ini terdapat sbuah mata air panas, di mata air panas inilah kami di beritahukan agar memohon Air Suci / tirta, untuk melukata/meruat diri lahir dan bhatin.

dalam observasi di pura ini Tour Guide kami, memberi tahu bahwa dulunya pura ini mempunyai seorang juru sapuh atau Jro Mangku, tapi sayangnya sekarang Jro Mangku yg di maksud tlah meninggal dunia, jadi untuk sementara waktu pura ini belum memiliki Seorang Juru sapuh khusus, dan ketika waktu pujawali atau piodalan di pura ini biasanya mengunakan juru sapuh/jro mangku dari pura" lain di sekitaran daerah ini.

Mata Air Panas Lebak Suren
JRo Dek Itha dan Dek Puspa
Memohon Anugrah Panglukatan



Menurut keterangan Tour Guide kami, banyak praktisi spiritual mengunjungi tempat ini untuk melakukan yoga samadi, memohon anugrah dari
Idha Shanghyang Widhi Wasa.

Dan banyak pula Orang" yg menderita sakit mengunjungi tempat ini untuk memohon kesembuhan dengan mengunakan media air panas yg ada di pura ini.

Memohon Anugrah Panglukatan

Di pura ini kami sempat melakukan Persembahyangan memuja keagungan Idha Shangyan Widhi Wasa, ketika selesai melakukan persembahyangan sesuai dengan Petunjuk yang Diberikan Oleh Ratu Niang, kami bersama" melakukan prosesi memohon panglukatan/pembersihan lahir bhatin. lewat perantara air panas yang ada di pura ini..

dan setelah itu kami bersama Tour Guide, menuju ke pura ke tiga pura terakhir dan pura yang menjadi akhir dari perjalanan ekspedisi kami kali ini dan kami juga sudah di tunggu d pura trsbt oleh juru Sapuh pura trsb.






NB :: Jika Anda jeli dan memiliki kemampuan lebih atau tlah melakukan aktifasi matak ke3, anda bisa melihat energi" yg ada dalam pura ini dari beberapa foto yg saya tampilkan, smoga bermanfaat untuk semua Om Rahayu.

Ekspedisi Part Two. Bag I


        PURA GUNUNG SERATUS.               
PELINGGIH PADMA
PURA GUNUNG SERATUS KASIMBAR.
Ekspedisi saya kali ini berawal dari sebuah
wejangan dan petunjuk dari Ratu Niang Mas Idha Sesuhunan Dari Jro Dek Itha, beliau menyuruh kami untuk nangkil ke sebuah Pura dimana pura tersebut mempunyai mata air panas, Tapi sebulum dalam perjalanan kami singgah di Pura Ini , dan pura Ini Bernama  PURA GUNUNG SERATUS, Pura ini terletak di pinggir jalan trans dataran tinggi pegunungan seratus kec.kasimbar kab.parimo, sulawesi tenggah. dan mungkin itu yg menjadi dasar nama pura tsbt.

konon kabarnya di daerah pegungan seratus ini sangat angker banyak kejadian-kejadian tabrakan atau kecelakaan kedaraan Bermotor roda dua maupun roda empat.. setiap kendaraann yg lewat d daerah ini menhidupkan klakson motor atau mobil sebagai tanda hormat atau permisi kepada penunggu tempat trsbt...
Penjaga Pura Gunung Seratus


 ketika kami sampai di pura ini, kami di sambut oleh seekor kucing yg datang dari arah dalam pura, dan kucing tersebut menyambut kami dengan baik dan mengikuti kami ketika kami menghaturkan Sesajen berupa banten canang sari dan Rarapan berupa snack, makanan kecil...

di pura ini kami memohon keselamatan dan ijin untuk mengunjungi beberapa pura yang ada di sekitaran darah kasimbar ini. kami tidak melakukan observasi pengalian data keterangan tentang pura ini karna kami tidak mengenal dan mengetahui siapa Pengempon, Pemaksan Dan Juru Sapuh Pura Gunung Seratus,ini.. karna di sekitaran pura ini tidak ada rumah penduduk yang ada hanya hamparan perkebunan masyarakat saja...

setelah selesai kami langsung bergegas meningalkan pura ini untuk menuju pura ke dua dan pura ketiga yang akan kami kunjungi. yg masih berada di areal kec.kasimbar.



Kamis, 14 Februari 2013

Ekspedisi Part One. bag-II

Pelinggih Padma @Air Panas Dopi-dopi
Mata Air Panas Dopi-Dopi Tingkat I
Ekspedisi kali ini adalah bagian dari Ekspedisi Part One yg bbrp waktu lalu tlah saya posting, dan kali ini akan saya lanjutkan Ekspedisi Part One itu, Tempat ini dinamakan  Air Panas Dopi-Dopi tingkat I. lokasi Air panas ini masih di sekitaran  Gunung Bundar/ Gunung Wajo, desa Torue, kec.torue, kab.parimo, sulawesi tenggah. tempatnya berada di daerah perkebunan Kakao warga di tepi sungai yg masih asri...  tempat ini bisa di jangkau oleh kendaraan bermotor melewati perkebunan warga.. Ekspedsi kali ini saya masih bersama Jro Mangku I wayan Siwi  dan beberapa teman lainya, tujuan kami datang ke tempat ini untuk Memohon Anugrah Panglukatan/Pembersihan lahir bhatin, menghilangkan berbagai macam kekotoran baik itu jasmani maupun rohani, dan juga ketika saya mengumpulkan data tentang tempat ini, saya di beritahu bahwa Pelinggih yg berada di Lokasi Air Panas Dopi-Dopi Tingkat I ini, sudah berdiri Semenjak 14-November_1989. di sekitaran tempat ini juga terdapat banyak lubang-lubang bekas Burung endemik sulawesi Maleo bertelur... dan tempat ini juga biasanya di kunjungi oleh warga untuk memohon kesembuhan dari berbagai macam penyakit,,, dengan memohon kesembuhan kepada Idha Shang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan yg maha Esa, lewat perantara air panas Dopi-Dopi ini... dan konon katanya Air yg berasal dari matai air panas Dopi-Dopi ini juga bisa di gunakan untuk menangulangi hama di Sawa-Swah dan Perkebunan Warga..

pelinggih tugu
Air Panas Dopi-dopi
Ritual Panglukatan
yg dilakukan oleh jro mangku iwayan siwi
kepada
IMade Agus Tiana


Ritual Panglukatan
yg dilakukan oleh jro mangku iwayan siwi
kepada
Dek Itha.

Ritual Panglukatan
yg dilakukan oleh jro mangku iwayan siwi
kepada
Dek Puspa

    

Senin, 04 Februari 2013

manfaat dan khasiat Pis Bolong Wayang

khasiat Pis Bolong
khasiat Pis Bolong

Kekuatan Magis ''Pis Bolong'', Benarkah Ada?

Pis bolong atau uang kepeng merupakan salah satu budaya bali yang pernah menjadi alat transaksi di Bali pada masa lampau dan hingga kini menjadi pelengkap sarana Banten Canang Upakara. Bentuknya bulat pipih dan pada bagian tengahnya berlobang. Pada kedua permukaannya berisi tulisan huruf Cina. Di Bali, uang kepeng ini masih memiliki fungsi di masyarakat Hindu Bali. Berbagai sarana upacara masih memanfaatkannya, serta dimanfaatkan pula untuk membuat benda-benda cenderamata untuk kepentingan pariwisata.

Pendapat tentang Kekuatan Magis Pis Bolong 

Beberapa para ahli di bidang benda-benda purbakala meyakini bahwa uang kepeng berasal dari negeri Cina. Salah satunya adalah pendapat dari F.A. Liefrinch yang menyebutkan uang kepeng sebagai Chinese coins. Pendapat ini didasari karena pada kedua permukaan uang kepeng tersebut berisi tulisan huruf Cina.

Menurut cerita pada masa lampau, ada seorang musafir dari dari Cina yang bernama Fa Hien pergi berlayar menuju ke tanah Hindu yaitu India dan Srilangka. Setelah beberapa lama berada di sana, ia kemudian kembali ke negeri asalnya sekitar 414 Masehi. Namun di tengah perjalanan, kapal yang ditumpanginya diserang badai dan mengalami kerusakan. Kapal tersebut kemudian terdampar di sebuah pulau yang kemudian dikenal sebagai Ya-wa-di. Konon yang dimaksud dengan Ya-wa-di adalah Jawa Dwipa atau Pulau Jawa. Ada kemungkinan pada masa itu uang kepeng sudah mulai diperkenalkan di sana.
Namun ada para ahli yang berpendapat bahwa uang kepeng dikenal di Indonesia pada masa kerajaan di Nusantara menjalin hubungan dagang dengan negeri Cina. Seperti diketahui bahwa bangsa Cina memang terkenal sebagai bangsa pedagang sejak zaman dulu. Pada masa itu mereka sudah melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa di belahan dunia lain, baik lewat darat maupun lewat lautan. Bukti adanya hubungan dagang antara negeri Cina dengan raja-raja di Pulau Jawa dapat dibuktikan dengan ditemukannya uang kepeng dalam jumlah yang cukup banyak di beberapa kota seperti Pati, Kudus, Batang, Kendal, Cilacap, Temanggung, Purworejo, Blora, yang secara geografis kebanyakan terletak di pesisir pantai. R. Gorris, seorang sejarawan dari Belanda yang lama tinggal di Sanglah, Denpasar, menyatakan bahwa uang kepeng sudah dikenal di Bali sekitar 882 Masehi.
Bagi sebagian masyarakat Hindu Bali, uang kepeng jenis tertentu diyakini memiliki kekuatan gaib atau magis. Menurut Koentjoroningrat, kemampuan manusia untuk menghadapi hidup ini memang dilandasi oleh naluri dan ilmu pengetahuan. Namun terkadang semua itu tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara tuntas dengan cara rasional. Untuk itu mereka kemudian menyiasatinya dengan cara yang irasional yakni dengan ilmu gaib atau magis. Dikatakan juga bahwa ilmu gaib yang dimaksud adalah cara-cara manusia untuk mempengaruhi alam dalam usahanya untuk mencapai tujuan.

Fungsi Magis

Adanya usaha manusia yang sedemikian itu pada akhirnya memunculkan benda-benda yang memiliki kekuatan gaib, salah satunya adalah dalam bentuk uang kepeng. Tentunya uang kepeng jenis ini memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh uang kepeng biasa. Kalau uang kepeng biasa pada umumnya pada dua sisinya berisi tulisan Cina, namun pada uang kepeng gaib pada salah satu sisinya akan berisi rerajahan atau gambar tertentu di antaranya gambar Arjuna, Bima, Kresna, Panca Pandawa, Tualen, Sangut, Hanoman, Kuda, Jaring, sampai Bulan Sabit.
Uang kepeng yang berisi rerajahan itu pada umumnya memiliki kekuatan sesuai dengan gambar yang terdapat pada salah satu sisi dari uang kepeng tersebut. Kekuatan gaibnya akan muncul kalau si pemilik atau pembawa uang kepeng tersebut yakin akan hal itu. Beberapa selentingan memang terdengar santer di masyarakat bahwa kekuatan gaib uang kepeng memang sangat dahsyat. Seseorang yang menjuarai lomba lari jarak jauh digosipkan memiliki uang kepeng bergambar kuda atau lebih dikenal dengan pis jaran. Seorang pemuda yang wajahnya tidak begitu menjanjikan tiba-tiba menikah dengan seorang gadis secantik bidadari, kemudian diisukan punya pis Rejuna.
pis sangut
pis sangut

Uang Kepeng / pis Sangut dan Pis Delem 

Ini sangat diminati oleh banyak orang karena memiliki kekuatan magis sama seperti tokoh Sangut dalam cerita pewayangan. Dengan membawa pis Sangut sebagai jimat maka orang akan menjadi sangat lihai dalam berdebat.

pis malen
pis malen

Pis Tualen / Uang Kepeng Semar

Demikian pula halnya dengan pis Tualen yang juga diyakini memiliki kekuatan gaib. Dipercaya bahwa dengan membawa pis Tualen ini orang akan merasa tenang saat berhadapan dengan situasi apapun. Ia akan disegani oleh musuh-musuhnya, serta mampu mempengaruhi pikiran dan pendapat orang lain.
Pis Kresna
Pis Kresna

Pis Bolong Kresna

sesuai dengan peran Kresna dalam dunia pewayangan, maka fungsinya adalah sebagai penuntun ke arah kebajikan dan kebijakan. Dipercaya juga bahwa orang yang menjadikan pis Kresna sebagai jimat akan memiliki sifat-sifat mulia seperti selalu berpihak pada kebenaran, jujur, dan selalu menegakkan keadilan. Oleh karenanya benda ini sangat cocok dimiliki oleh seorang pemimpin negara. dengan memakai pis krisna juga dipercayai agar menjadi pintar dalam bernegosiasi dan menjadi seorang politikus negarawan seperti halnya kresna di pewayangan mahabarata.
Pis Dewata Nawa Sanga
Pis Dewata Nawa Sanga

Pis Dewata Nawa Sanga 

Ini Dibuat hanya 9 biji saja dahulu kalanya, ini saya ketahui dari seorang tetua lingsir, jadi ini termasuk langka. Dimana fungsi Pis Nawe Sange ini digunakan untuk menjaga Diri dan menambah kekuatan spritual.
Pis Panca Pandawa
Pis Panca Pandawa

Pis Bolong Panca Pandawa

dinamakan demikian, karena pada permukaan trep terdapat gambar dari kelima ksatria putra Pandu, yaitu: Dharmawangsa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa. Pis ini dipercaya memiliki kekuatan gaib seperti kewibawaan, kekuatan, dan juga kebijaksanaan.

Pis Yudistira
Pis Yudistira

Pis yudistira 

dipercaya mempunyai tuah untuk kewibawaan, kesabaran, keadilan dan kejujuran bagi yang membawanya. Pis Yudistira ini cocok dipakai oleh seorang Pemimpin.
pis Bolong ini di yakini bisa membantu kita terhindar dari fitnah dan selalu di anggap baik oleh seseorang dan jika memakai pis ini harus selalu menegakkan kebaikan agar tidak melenceng dari makna pis yudistira yaitu lambang dharmawangsa atau seseorang yang selalu berbuat baik.
Pis Arjuna
Pis Arjuna

Uang kepeng Arjuna atau pis Rejuna

sesuai dengan sebutannya, maka pada salah satu sisinya terdapat gambar Arjuna. Dalam cerita Mahabharata, Arjuna dikenal sebagai putra ketiga dari Dewi Kunti dan nomor tiga dari Panca Pandawa. Di samping pandai memanah, ia juga dikenal sebagai ksatria yang gagah berani. Wajahnya yang rupawan menyebabkan ia diidolakan oleh banyak wanita. Hal ketampanan itulah yang sebenarnya menjadi penyebab pengapa banyak lelaki kemudian berkeinginan untuk memiliki pis Rejuna tersebut. Di samping itu, sebagian masyarakat ada yang meyakini bahwa dengan menjadikan pis Rejuna sebagai jimat akan menyebabkan banyak wanita tergila-gila pada si pemilik pis tersebut. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pis Rejuna fungsinya tiada lain untuk melanggengkan hubungan orang bersuami-istri atau hubungan sejoli yang sedang dilanda asmara. lebih lanjut silahkan baca artikel kami tentang Cara Menggunakan Pis Arjuna.
pis Nakula Sahadewa
pis Nakula Sahadewa

Pis Nakula-Sadewa

Uang Kepeng/ Pis ini Saya belum tahu pasti apakah Nakula-Sadewa atau Bidadari? , Setelah saya pastikan dengan buku dan tetua lingsir di yakini ini adalah Pis Nakula-Sadewa. Fungsinya digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit termasuk ilmu hitam.
Pis Betara Siwa
Pis Betara Siwa

Uang Kepeng Pis Betara Siwa

ini Adalah gambarnya Pewayangan yang lagi menunggang Sapi, Jenis Pis Bolong Betara Siwa ini termasuk sangat langka.

Pis Ghana
Pis Ganesha

Pis Ghana atau Pis Ganesha

Pis bolong ganesha di percaya untuk menambah kecerdasan dan untuk melindungi dari seseuatu hal yg buruk bagi yg memiliki Pis bolong ganesha.
Pis Bulan
Pis Bulan

Uang Kepeng / Pis Bulan

menurut sumber Pis bulan ini mempunyai kekuatan magis untuk Wanita atau ibu, untuk kecantikan dan menjaga hubungan dengan Suami/ Pacar. pis bolong dewi bulan di percaya mempunyai kekutan magis untuk wanita agar terlihat lebih cantik dan menarik, maka pis dewi bulan ini sangat cocok dipakai oleh seorang wanita agar para suami / kekasih akan menjadi semakin sayang kepada isteri / kekasihnya yang memiliki Pis bolong jenis ini.
Pis Bima
Pis Bima

Uang Kepeng / Pis Bima

memiliki kekuatan gaib yang pada intinya menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran. Oleh karenanya, pis Bima sangat cocok dimiliki oleh orang yang mengemban tugas sebagai Pecalang. Di samping itu, bagi orang yang menjadikan pis Bima sebagai jimat akan menjadikan dirinya tangkas dan mahir dalam berperang.

Pis Hanoman
Pis Hanoman

Daya Magis Pis Hanoman

ini dipercaya bisa memberikan kekuatan dan tenaga supernatural selama digunakan di jalan kebaikan dan kejujuran. pis Anoman, keistimewaannya adalah mampu memberikan kekuatan dan tenaga seperti angin kepada orang yang membawanya.

Pis Jaring
Pis Jaring

Pis Jaring

Daya Magis Pis Jaring ini sangat cocok bagi Pedagang yang menjaring pelanggan / rejeki, menambah link bisnis serta bagi anggota Dewan cocok untuk menjaring suara pemilih saat pemilihan umum. sebagai sumber pengasihan, cukup diselipkan di saku dompet dan bisa dibawa kemanapun pergi. Khodam udah ane ikat pake benang tridatu (merah, putih, hitam). kalo benang itu terlepas/putus berarti ada orang jahil yang mau mencelakai pemakai, sehingga khodam akan pergi.

Pis Gajah
Pis Gajah

Pis Bolong Airawata Pis Gajah 

Pis ini mempunyai daya magis agar sipemakai memliki “kekuatan” seperti halnya se ekor gajah, memiliki kesetiaan seperti halnya Airawata kepada Dewa Indra, dan kebijaksanaan.
Pis Jaran
Pis Jaran

Pis Jaran

Dalam kepercayaan masyarakat Bali , Pis Jaran ini biasanya di gunakan sebagai jimat oleh para pengalu ( pedagang atau saudagar tradisonal bali yang mengantarkan atau menjajakan barang dagangannya jauh ke luar wilayahnya dengan menggunakan kuda beban atau kuda pikulan), sehingga dalam perjalanan jauh apapun tidak akan merasa lelah. Dan ada yang meyakini Pis Jaran ini memiliki kekuatan magis dalam peperangan dalam bertempur akan memilki semangat bertempur seperti kuda

Pis Bolong Dewa Surya

Merupakan Pis Bolong Dewa Surya yang di yakini dapat memberikan sinar pada setiap aktifitas yang dilakukan oleh pemiliknya

Pis Butha

Merupakan Pis Bolong Butha atau tidak bertulisan dan tidak bergambar pada kedua sisinya

Pis Padma
Pis Padma

Pis Padma

Didalam perkembangan Hindu di Bali bunga Padma/Teratai digunakan sebagai upacara/yadnya karena bunga teratai/Padma mempunyai banyak makna dan simbol religius.Bunga Teratai/Padma hidup di tiga alam (darat/tanah, air dan udara) melambangkan tiga dunia (bhur, bhuah dan swah) Walaupun hidupnya di lumpur tetapi daun dan bunganya menjulang hingga diatas air dan bunganya berbau harum. Bunga teratai yang harum dilambangkan sebagai stana Hyang Widhi yang sesuai dengan bentuk buah/putiknya yang berbentuk kerucut berbalik hingga berntuknya seperti altar tempat semadhi. Mahkota bunga teratai menunjuk disegala arah melambangkan arah mata angin (asta dala). Jika kita menghirup aroma bunga teratai tersebut urat syaraf akan terangsang sehingga akan menggetarkan jiwa dan menambah kekhusukan dalam bersamadhi/sembahyang.
Pis Padma
Pis Padma
Uang Kepeng Padma/Teratai adalah lambang tempat singasana Tuhan sebagai pencipta, selain itu 8 kelopak dan 1 titik di tengah padma tersebut melambangkan ke 9 dewa-dewa yg beristana di masing-masing arah penjuru angin yg lebih di kenal dgn dewata nawasanga.Uang kepeng / Pis bolong padma ini dipercaya memiliki fungsi sepiritual utk kedamaian,penangkal ilmu hitam,dan sebagai sarana pemusatan pikiran dlm melakukan yoga semadhi.

Ini lah jenis jenis Uang Kepeng Kuno / Pis Bolong Bali

PIS GOBOGAN

Pis gobogan ini di taksir ada pada tahun 1769M - 1860M, uang kepeng atau pis bolong di atas sangat langka, dimana permukaan mempunyai indentitas huruf jawa kuno dan Arab dan permukaan yang sebelahnya ada yang kosong atau ada berisikan huruf, yang di bali disebut Pis Jaring.Uang Kepeng/Pis Gobogan di bawah ini adalah gambar aslinya yang saya dapatkan di Bali daerah desa Tegallinggah-Karangasem dimana proses dalam menemukannya sangatlah rumit yg mungkin tidak bisa saya jelaskan disini, dimana pis gobogan ini merupakan masih peninggalan dari leluhur saya yg sudah tertanam dalam peti sangat lama bersama-sama dengan benda pusaka lainnya yang tidak saya tampilkan disini. Nanti akan saya jelaskan fungsi dsb dalam ulasan yang berikutnya yang masih tahap penulisan.

PIS LUMRAH

Kata LUMRAH berasal dari bahasa BAli yang artinya sudah biasa digunakan atau di berlakukan dari masa ke masa. jadi pis ini di beri nama pis biasa atau pis bali, ketika beredar bersama-sama dengan uang logam HIndia Belanda. ciri-cirinya berwarna kehitaman , ada yang kebiruan dan ada pula yang kekuningan.( Gambar tidak ada )

PIS KERINYAH

Pis ini di cetak pada satu periode atau dalam masa pemerintahan satu dinasti kaisar cina, nilai satuannya sama dengan pis lumrah yaitu 1 keteng. disebut pis kerenyah karena permukaannya mengkilap dan memancarkan sinar, pada umumnya dalam masyarakat Bali pis kerinyah ini digunakan sebagai alat upakara yg disebut ukur. Ukur berperan sebagai simbol badan atau jasad yang digunakan dalam upacara ngaben(pembakaran mayat).Ma'af sebelumnya Pis ini saya belum bisa saya memberikan gambarnya.

PIS KOCI

Kata Kuci atau koci yang dikenal dalam bahasa Bali menurut van der tuuk berasal dari bahasa Cochin China (vietnam), tapi di beberapa daerah di Bali pis koci juga di sebut dengan nama pis Jepun. Ciri-cirinya jenis pis koci tidak terdapat huruf pada permukaan belakangnya tapi kadang-kadang ada hurufnya( dari pengalaman ), agak kecil dari biasanya dan kadang menggunakan pinggiran kadang tidak. Lubang tengahnya berbentuk bujur sangkar. Pis koci ini di produksi pada waktu zaman Majapahit.Pis Koci lebih banyak digunakan untuk sarana upakara , terutama sebagai bahan untuk membuat arca pemujaan yang di sebut RAMBUT SEDANA. Dan di temukan juga jenis pis KOCI yang pada permukaan belakangnya tercetak gambar tokoh-tokoh yang berwatak kebenaran dari tokoh-tokoh dunia pewayangan baik Ramayana, Mahabrata dan Bratayudha. Uang kepeng jenis ini oleh pemiliknya dianggap memiliki kekuatan gaib dan disebut PIS JIMAT.

PIS LEMBANG

Kata lumbang dalam bahasa BAli artinya lebar atau luas. Kata Lembang berasal dari kata Lumbang dan digunakan untuk memberi nama kepada jenis uang kepeng/pis bolong yang ukurannya paling besar di antara jenis uang kepeng/pis bolong. MEnurut Arjan van aeslt uang kepeng ini berasal dari dinasti Qing ( 1736M-1795M ), Jepang, Vietnam, dan Palembang.Ciri-cirinya : Agak besar dari ukuran biasa uang kepeng/ pis bolong biasa, warnanya kekuning-kuningan.

PIS WADHON

Wadhon berarti Perempuan atau wanita, Orang Bali menyebut uang kepeng jenis ini dengan nama pis WADHON SARI atau WADHON SANGKA (WADHON KANGKA), diperkirakan tahun 841M - 846M . Karena jumlah produksi jenis uang kepeng ini sangat sedikit maka termasuk kategori yang sangat langka. Jenis uang kepeng ini jarang sekali di belanjakan sebagai uang kartal, karena lebih di utamakan untuk kepentingan bahan upakara atau bahan untuk membuat sarana hiasan di pura atau pamerajan. Karena ini merupakan jenis uang kepeng /pis bolong tertua terbuat dari bahan tembaga bercampur timah yang warnanya kehitaman. Untuk itu saya sendiri belum mendapatkan jenis uang kepeng ini hingga sekarang dan juga tidak mempunyai gambarnya.

PIS RERAJAHAN, PIS PAICA, PIS PRETIMA

Jenis pis ini awalnya tidak di belanjakan sebagai uang kartal, karena di anggap memiliki kekuatan magis religius.

  • Pis Rerajahan adalah Uang logam dengan sengaja di rajah( digambar) dengan gambar-gambar tertentu yang dianggap menimbulkan atau memberikan kekuatan magis kepada orang yang memilikinya. Pis rerajahan ini di buat dari bahan perunggu, tembaga atau kuningan ada yang berbentuk lempengan bulat dan bujursangkar . Dari caranya merajah (digambar) yaitu di pahat atau dengan sistem cor setelah itu dilakukan upakara dan di mohonkan untuk memiliki kekuatan supranatural atau taksu ( di Pasopati). Menurut pengalaman saya Pis Rerajahan ini dari kekuatan magisnya tidak bisa bertahan lama dan biasanya memiliki kekuatan sementara saja dimana juga terdapat pantangan-pantangan yg tidak boleh dilanggar yang bisa menyebabkan kepunahan daya magis dari uang kepeng / pis rerajahan tsb dan juga mempunyai efek samping bagi jiwa bathin kita ( bukan Jasmani ).
  • Pis Paica adalah jenis uang kepeng yang diperoleh karena melakukan semedi di tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat. Uang kepeng ini /pis bolong jenis ini sangat di kuduskan dan selalu dikaitkan dengan kepercayaan kepada mahluk gaib.Dalam pengalaman saya pis paica banyak berbentuk uang kepeng/ pis bolong yang memiliki gambar berbagai tokoh-tokoh, Ramayana, Mahabrata,dan Bratayudha dsbnya.
  • Pis Pretima adalah jenis uang kepeng yang yang dikuduskan sebagai simbol untuk memuja Tuhan dalam bentuk menifestasinya. Jenis pis Pretima ini biasanya banyak kita jumpai di BALI pada Pura-pura Suci yang biasanya sangat di sakralkan. ma'af Disini saya tidak bisa memberikan Gambarnya, terimakasih.

Minggu, 03 Februari 2013

Pengenalan dan Etika Japamala





PENGENALAN DAN ETIKA JAPA MALA


JAPA = mengulang-ulang kata suci atau bertuah atau mantra. Mengulang tersebut dilakukan hanya dalam ingatan (mental) yang disebut manasika japa, dengan berbisik disebut upamsu japa, dengan bersuara yang terdengar maupun keras disebut wacika japa, dan ada juga dilakukan dengan gerakan atau tulisan/gambar.

MALA = rangkaian biji-bijian, batu, permata, mutiara, mute, merjan, spatika, atau butiran yang terbuat dari keramik, gelas, akar lalang, kayu, seperti kayu tulasi tulsi) dan cendana. Kata mala juga padanan kata tasbih dan rosary. Tasbih yang utama adalah tasbih yang terbuat dari rangkaian biji buah rudraksa.

RUDRAKSA= rudra berarti Siwa dan aksa berarti mata, sehingga arti keseluruhannya berarti mata Siwa, yang sejalan dengan mitologinya bahwa di suatu saat air mata Siwa menitik, kemudian tumbuh menjadi pohon rudraksa menyebar di Negeri Bharatawarsa dan sekitarnya, Malaysia bahkan sampai ke Bumi Nusantara, yang popular dengan nama GANITRI atau GENITRI. Dalam bahasa latinnya disebut ELAEOCARPUS GANITRUS. Ada tiga macam jenis ganitri dan 4 jenis agak berlainan yang dinamai KATULAMPA.

RUDRAKSA = adalah buah kesayangan Siwa dan dianggap tinggi kesuciannya. Oleh karena itu rudraksa dipercaya dapat membersihkan dosa dengan melihatnya, bersentuhan, maupun dengan memakainya sebagai sarana japa (Siva Purana). Sebagai sarana japa atau dapat dipakai oleh seluruh lapisan umat atau oleh ke-empat warna umat, maupun oleh pria atau wanita tua ataupun muda.